Permata Hatiku

Agar aku tak pernah lupa menghitung hari-hari mereka.
Agar tiap hari aku punya waktu memikirkan mereka.
Agar aku selalu punya kenangan tentang mereka.
Mereka, permata hatiku.

Thursday, March 30, 2006

Kolerik?

Buat puteraku:

Dik Abdi, aku mendengar kau habis marah-marah lagi. Aku mendengar kau suka memaksa orang menuruti keinginanmu. Aku mendengar kau bergulung-gulung di lantai toko karena minta es krim.

Aku jadi bertanya mengapa. Temperamenmu begitu berbeda dengan kakakmu. Kemauan kuat, keras hati, berusaha meraih tujuan dengan segala cara. Apakah kau seorang kolerik, dik?

Kalau benar, aku tidak sabar untuk melihatmu bertemu Juru Selamat. Tahu nggak, kakakmu pernah mengatakan ia sudah terima Tuhan Yesus sebelum ia berusia 3 tahun, waktu minggu-minggu pertama kami tiba di Newcastle.

Aku yakin, ketika nanti kau bertemu Kristus dan menerimaNya menjadi Juruselamat dan Tuhanmu, Ia akan ambil alih hidupmu. Ia akan membentukmu, Ia akan memahat watakmu. Sehingga engkau menjadi seperti Paulus, seorang kolerik yang dipakai menjadi pemimpin bagi kemuliaan Tuhan.

Aku tidak sabar melihatmu bertumbuh, aku tidak sabar melihatmu berjalan di depan, memimpin banyak orang untuk hidup bagi Tuhan.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home